Pemerintah Pekon Way Ngison Gelar Program Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk

PRINGSEWU, MediaHarian.id – Dalam upaya menekan angka stunting dan gizi buruk, Pemerintah Pekon Way Ngison, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung, menyelenggarakan kegiatan pengawasan terhadap anak kurang gizi (wasting) dan ibu hamil (Bumil). Acara ini berlangsung di Balai Pekon dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait.

Kegiatan tersebut melibatkan Kepala Pekon Way Ngison, Hengki Alwi, bersama jajaran aparatur pekon, bidan desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta 100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang merupakan sasaran program.

Hengki Alwi menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama ibu hamil, mengenai pentingnya mencegah stunting dan gizi buruk. Selain itu, juga diadakan Musyawarah atau Rembuk Cegah Stunting (PRINCES) yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu.

“Pengawasan terhadap ibu hamil dan anak kurang gizi dilakukan agar masyarakat lebih memahami pentingnya pola hidup sehat dan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang anak,” ujar Hengki Alwi.

Data Kegiatan

Pada kegiatan yang dilaksanakan dalam dua tahap, yakni pada 12 Agustus dan 10 September 2024, dilakukan pengawasan terhadap sejumlah sasaran sebagai berikut:

  • 12 Agustus 2024
    • Anak kurang gizi (wasting): 6 orang.
    • Ibu hamil (Bumil): 95 orang.
    • Total KPM: 100 keluarga.
  • 10 September 2024
    • Anak stunting: 10 orang.
    • Anak kurang gizi (wasting): 7 orang.
    • Total KPM: 100 keluarga.

Hengki Alwi menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan mengurangi angka stunting dan gizi buruk di wilayah tersebut.

“Dengan pengawasan yang intensif dan keterlibatan berbagai pihak, kami optimis dapat mencapai target ini untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkas Hengki.

Pentingnya Kolaborasi

Kegiatan ini menjadi langkah konkret pemerintah Pekon Way Ngison dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil. Sinergi antara pemerintah desa, dinas kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *